Walaupun hasilnya terasa semarak, ramai, aspiratif, sukses, namun tetap saja kita tidak boleh jengah, sombong, mau menang sendiri, dan berlindung terhadap apa yang telah kita sepakati, baik itu keputusan rapat dan atau kriteria-kriteria penilaian.
Atas hasil yang dicapai tentu segenap panitia tak lupa bersyukur dan berterima kasih, atas kekompakan, kerja bareng, ketulusan, pengorbanan, kegigihan dalam mengusahakan pendanaan dan doa yang terus menerus dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dari pelaksanaan perlombaan yang diselenggarakan, untuk lomba Volly Ball (Wasit, Hakim Garis, Score) diselenggarakan oleh Warga GPH sendiri secara mandiri, sedangkan penyelenggaraan Lomba Lingkungan dan Karnaval diserahkan kepada Juri dari eksternal (daru Perangkat Desa Wedoroklurak) dengan tujuan agar terjadi netralitas, bebas dari kepentingan dan adil berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat dan disepakati..
Tetap saja waktu adalah hakim yang adil, tanpa kompromi dan kejam, waktu tak pernah berjalan mundur sedetikpun, berjalan maju detik demi detik secara konsisten, maka panitia yang terbentuk pada pertengahan Juli 2018, merasa sangat sempit waktu yang diberikan untuk membuat rencana acara kegiatan yang dapat disepakati oleh seluruh Warga GPH melalui rapat RW dilingkungan GPH.
Secara maraton rapatpun diselenggarakan, banyak hal yang diperdebatkan, banyak juga penyangkalan serta usulan-usulan yang berlindung pada keberatan warga, walaupun warga menginginkan penyelenggaraannya harus bagus !!! memang dunia ini penuh dengan pemikiran paradox yang telah sangat lama kita terapkan. Sebagai contoh " JIMPITAN itu PARADOX" coba bila bapak RT mengusulkan untuk iuran kepada Warga sebesar Rp. 15.000,- per bulan, pasti banyak sekali yang memberi komentar yang memberatkan dan menolak, tetapi dengan bilangan nilai Rp. 500,- per hari akan dipandang ringan dan tidak memberatkan. padahal bila dikalikan Rp. 500 x 30 = Rp. 15.000,-, nilainya sama tetapi dengan nominal Rp. 500,-/hari lebih terlihat kecil dan semua mampu.
Tentu panitia juga berharap agar biaya penyelenggaraan HUT RI yang secara Tradisi kita peringati bersama dapat di programkan dan dianggarkan sejak bulan September hingga Agustus tahun depan.sehingga tahun depan penyelenggaraannya sudah tidak lagi berfikir keras untuk membiayainya.
Masukan dari warga GPH yang sangat menggugah panitia "APA BEDANYA BARIS-BERBARIS DENGAN KARNAVAL ? KOK HASIL PENILAIANNYA BEGITU!!!", segenap Panitia langsung terasa MAKJLEB, dan saling berkoordinasi, ada yang searching, gogling mencari definisi tentang KARNAVAL & KRITERIA kARNAVAL. dan ternyata memang kriteria penilaian Karnaval yang telah disepakati oleh seluruh peserta rapat masih banyak kekurangan dan perlu disempurnakan lebih lanjut.
menjadi ingat petuah mbah Kakung, bahwa pil itu pahit, tetapi bila diminum menyehatkan, begitu juga kritik an yang pedas bila kita cerna dengan hati yang lapang, dan berfikir positif, akanmenjadikan manfaat dan pengetahuan yang lebih baik, untuk penyelenggaraan tahun depan.
Tentu dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang tinggi, kami segenap panitia menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya dan sekaligus menyampaikan penghargaan yang tinggi atas masukan yang sangat membangun ini.
Mari kita mulai merencanakan kegiatan karnaval ini untuk tahun depan, namun telah direncanakan dari sekarang, terutama langkah menyempurnakan kriteria penilaian, penetapan Tema, Sosialisasi kriteria penilaian, sehingga pemahaman seluruh warga GPH sama, sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan penampilan, corak dan mencapai kreatifitas yang lebih tinggi dan memudahkan penilaian bagi Juri.
tak ada gading yang tak retak, sekali lagi mohon maaf atas segala kekurangan panitia, dan tetap semangat, jaga kerukunan warga, waspada dari faham radikalisme, terorisme dan berita hoax, berantas Miras dan Narkoba.
Terima kasih atas kekompakan dan kerjasamanya yang sangat baik selama ini.
an. panitia
DR
DOKUMENTASI KEGIATAN :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar