JIMPITAN RT-08 RW-03
PERUMAHAN GRIYA PERMATA HIJAU
WEDOROKLURAK CANDI SIDOARJO
Kebutuhan memlihara lingkungan yang BERSARI (Bersih, Sehat, Aman dan
Asri), Pengurus RT-08 secara bersama-sama membuat perencanaan kegiatan untuk
dapat mewijudkannya cita-cita warga secara bersama, bentuk perencanaan kegiatan
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Program Lingkungan Bersih, dibutuhkan
penyediaan sarana dan prasarana berupa barang dan jasa sebagai berikut :
a. Tong
Sampah.
b. Gerobak
Sampah.
c. Petugas
Pengambil Sampah (Jasa Pengambil Sampah)
d. Jasa
pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
2. Program lingkungan Sehat, dibutuhkan
kegiatan seperti :
a. Kegiatan
3M (Menguras, Menutup, Mengubur) barang-barang yang berpotensi menjadi sarang
nyamuk Aedes aegypti, sebagai penyebab timbulnya penyekit demam berdarah (DB).
b. Kegiatan
Bersih Selokan adalah usaha untuk mengalirkan air selokan, sehingga tidak
menjadi genangan yang berpotensi menjadsi sarang nyamuk maupun munculnya bau
yang tidak sedap, sehingga mengganggu kenyamanan dan kesehatan. Kegiatan ini
dapat dilakukan secara swakelola yaitu dikerjakan secara bersama-sama dengan
kerja bakti, atau diserahkan kepada pihak ketuga sebagai penerima pekerjaan
pembersihan selokan.
c. Kegiatan
memilih dan mengatur tanaman hias sehingga mudah untuk dirawat dan tidak
dijadikan sarang nyamuk. Pemilihan tama,an hias sebaiknya dipilih yang daunnya
tidak menyimpan air, untuk menghindari bersarangnya nyamuk diditanaman hias
tersebut. Contoh tanaman hias yang menyimpan air seperti pohon Nusa Indah,
walaupun pohon itu terlihat bagus, namun berpotensi sebagai sarang nyamuk karena
sifat daunnya yang dapat menyimp[an air.
3. Program Lingkungan Aman, dibutuhkan
Sarana dan Prasarana penunjang kegiatan seperti :
a. Rambu
lalulintas (Kecepatan Maksimal 5 Km/Jam)
b. Rambu
Himbauan (Hati2 ada Kegiatan, Jangan lupa kunci pagar, Ayo berantas Narkoba,
Pengamen dilarang masuk, Pemulung dilarang masuk, Tamu lebih 24 jam harap lapor).
c. Jadwal
Ronda
d. Petugas
Keamanan (jasa Keamanan).
4. Program Lingkungan Asri, merupakan
perencanaan keasrian lingkungan yang dikehendaki oleh seluruh warga,
perencanaan keasrian lingkungan dapat berupa :
a. Kesepakatan
pemilihan jenis tanaman
b. Kesepakatan
tempat penanaman.
c. Kesepakatan
tanam langsung dimedia tanah yang ada atau didalam media pot.
d. Penyediaan
Pupuk
e. Jadwal
Perawatan.
Ternyata apa yang kita tuntut sebagai persyaratan lingkungan yang
dapat memenuhi keinginan dasar kita membutuhkan kegiatan/aktifitas bersama
untuk mewujudkannya, kebersamaan itu merupakan pengorbanan yang secara sadar
harus kita investasikan untuk lingkungan kita yang kita harapkan dapat memenuhi
persyaratan yang telah disepakati bersama.
Membangun lingkungan tidak dapat dilakukan sendirian bahkan hanya oleh
pengurus RT. Pengurus RT ditunjuk bersama dalam rapat RT, dimana forum itu
merupakan forum tertinggi dalam Pengambilan keputusan RT, Pengasahan Rencana
Kegiatan dan Anggaran RT, dan Pengesahan Usulan Perubahan Kegiatan dan Anggaran
RT. Untuk itu semua terbentuknya kepengurusan RT harus didukung penuh,
difasilitasi dan dorong untuk dapat menjalankan fungsi kepengurusan.
Mengapa pengurus RT harus didukung ? banyak terjadi dimana-mana
membentuk kepengurusan RT terkesan sulit dan memberatkan. Karena sering terjadi
bahwa masyarakat belum terbiasa berorganisasi, tidak tau fungsi dan peran dalam
organisasi, tidak ada yang membimbing dalam membuat rencana kerja, tidak bisa
membuat laporan pelaksanaan kegiatan secara transparan, takut melaksanakan
rencana kegiatan karena menggunakan uang warga dan lain sebagainya.
Tidak ada pengurus yang sempurna, namun bila semua ketidak tahuan
dipikirkan bersama-sama, maka niscaya solusi terbaik akan didapatkan.
Mengutarakan program (rencana kegiatan) didalam rapat RT agar dipersiapkan
sebaik-baiknya, tidak perlu takut salah, yang paling penting adalah menyampaikan rencana kegiatan secara
transparan, yang telah dibuat secara maksimal oleh pengurus RT, pengurus RT
walaupun terdiri dari seksi-seksi yang menyusunnya, tetap menjadi rencana
kegiatan yang belum sempurna, perlu ditawarkan untuk ditambah dan dikurangi
dalam forum rapat RT, setelah forum rapat RT melakukan perubahan (Penambahan
daq pengurangan) baru rencana kegiata tersebut di tetapkan / disahkan.
Ternyata semua kegiatan sosial kita membutuhkan uang. Pepatah jawa
kuno mengatakan “Jer basuki mawa bea” yang mempunyai arti bahwa setiak
keinginan tentang kebaikan itu membutuhkan biaya.
Apa saja kebutuhan sosial kita ?
No
|
Kebutuhan
|
Kegiatan
|
Pengadaan
|
Sumber
Dana (Iuran)
|
||
Barang
|
Jasa
|
Bulanan
|
Jimpitan
|
|||
1.
|
Keamanan lingkungan
|
·
Membayar Satpam
& Lebaran,serta Rambu lalulintas
& himbauan.
|
· Senter,
· Seragam
· Bingkisan.
· Rambu
|
Upah kerja.
|
Ya.
|
-
|
2.
|
Kesehatan lingkungan
|
·
Bersih-bersih
Selokan.
·
Bayar Jasa
pihak ke tiga.
|
· Karung.
· Kopi/snack/ gorengan.
|
Upah pihak-3
|
Ya.
|
-
|
3.
|
Kebersihan lingkungan
|
·
Membayar
petugas kebersihan.
|
· Gerobak sampah
· Pemeliharaan.
|
Upah kerja.
|
Ya.
|
-
|
4.
|
Keasrian lingkungan
|
·
Membeli Tanaman
Hias
·
Bayar pihak
ketiga
·
Beli lampu
penerangan jalan
|
· Tanaman
· Pupuk
· bohlam
|
Upah kerja.
Bayar token.
|
-
|
Ya
|
No
|
Kebutuhan
|
Kegiatan
|
Pengadaan
|
Sumber
Dana (Iuran)
|
||
Barang
|
Jasa
|
Bulanan
|
Jimpitan
|
|||
5.
|
HUT RI
|
· Kontribusi ke Desa (Besik Desa)
· Hias Lingkungan (umbul2 & bendera)
· Lomba-lomba RT.
|
·
Kontribusi
kegiat RW / Desa.
·
Hias Lingkungan
·
Hadiah
|
-
|
Ya
|
Ya.
|
6.
|
Rekreasi Bersama Warga RT.
|
·
Penginapan
·
Transportasi
·
Konsumsi
·
Ticket masuk wahana
|
·
Banner
·
Konsumsi
|
Sewa HOTEL
&
BUS
|
-
|
Ya
|
7.
|
Rapat RT
|
·
konsumsi
|
·
Kopi &
gorengan
|
-
|
-
|
Ya
|
8.
|
Administrasi Warga
|
·
Cetak Kartu
iuran
·
Buat Stempel
·
Cetak Blangko
Pengantar ke Desa
|
·
-
|
Jasa cetak
|
||
9.
|
Sosialisasi Program Desa
|
·
Fotocopy surat
edaran
|
·
-
|
Jasa FC
|
||
10.
|
Dll.
|
·
|
·
|
Dengan cara apa membiayai semua kegiatan diatas
1. IURAN BULANAN :
Iuran bulanan
biasanya diarahkan untuk pembiayaan program kerja yang telah pasti (rutin)
harus dibiayai, seperti membayar jasa petugas keamanan (SATPAM/HANSIP), petugas
pengambil sampah, iuran RW, dan iuran penyelenggaraan bersih desa.
2.
IURAN
PIRING TERBANG :
Istilah iuran
piring terbang biasanya diperuntukkan untuk kegiatan non rutin (tidak ada dalam
program kerja RT), untuk membiayai kegiatan yang tidak terprogram, biasanya
dilakukan kegiatan door to door kerumah warga untuk meminta sumbangan.
Kegiatan ini sebenarnya wajar-wajar saja dilakukan, namun kadang kondisi keluarga belum tentu dapat memberi sumbangan biaya tersebut, walaupun ditetapkan seikhlasnya, kondisi ketiadaan yang dialami warga tersebut terkadang membuat hati teraduk-aduk karena mau membuat alasan yang baik saja sangat sulit.
Belum lagi bila petugas yang melakukan door to door suka nyinyir, maka akan membuat kerukunan, keguyuban, sukacita dan kebersamaan menjadi bubar, padahal RT (Rukun Tetangga) tugas utama RT adalah menciptakan Kerukunan antar Tetangga (Guyub Rukun Sak lawase), jadi harus menjadi kesadaran semua warga bahwa kegiatan yang tidak terprogram tidak dapat dipaksakan harus ditanggung warga, maka diperlukan cara atau sistem pembiayaan yang berasal dari warga, namun dipilih yang paling ringan (beban warga kecil), di RT-08 RW-03 Griya Permata Hijau mencontoh RT-01 RW-03 yang berada persis disebelahan blok dengan RT kami, dan RT-01 RW-03 & RT-02 RW-03, serta RT-09 RW-03 yang telah lama melakukan program Jimpitan untuk pembiayaan kegiatan lingkungan yang tidak dianggarkan secara rutin, seperti halnya membuat lampu jalan yang seragam, disamping dilihat indah terang benderang dan dapat meingkatkan keamanan.
Nah mari kita
bahas mengapa jimpitan dipilih, apa dan bagaimana Jimpitan dijalankan, Kenapa
jimpitan menjadi pembiayaan yang ringan, mudah dan power full.
Ø
Apa itu jimpitan ?, pada dasarnya
jimpitan merupakan bentuk pengumpulam komuditas (dapat berupa barang maupun
uang/ mempunyai nilai uang). Dahulu Jimpitan adalah program untuk
menolong/membantu orang lain/ tetangga yang sedang mendapat musibah dan perlu
dibantu, namun agar warga yang ingin membantu tidak merasa keberatan dan ikhlas
maka bantuan cukup menyisihkan sedikit saja (bila bentuknya beras hanya sejumput
à bila dimasakpun tidak
menjadi nasi/ bila berupa uang adalah recehan kecilà kadang untuk beli makanan
kecil saja tidak cukup) dari yang dipunyai, namun ada pepatah bahwa “sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit”,
dari yang sedikit yang diberikan oleh warga RT akan menjadi nilai baru yang
besar.
Sebagai contoh : Jumlah warga RT = 30 KK, iuran jimpitan ditetapkan minimal Rp. 500,-/ hari, maka setiap hari akan terkumpul nilai baru sebesar Rp 15.000,- bila semua memberi Rp. 500,-.
Tetapi bila pada kondisi bahwa warga sedang tidak mempunyai uang receh atau kadang-kadang lupa sehingga tidak memberi jimpitanpun juga tidak menjadi masalah, dan kondisi seperti itu bukan suatu yang harus dipermasalahkan dan tidak perlu dibahas sedikitpun).
Sebagai contoh : Jumlah warga RT = 30 KK, iuran jimpitan ditetapkan minimal Rp. 500,-/ hari, maka setiap hari akan terkumpul nilai baru sebesar Rp 15.000,- bila semua memberi Rp. 500,-.
Tetapi bila pada kondisi bahwa warga sedang tidak mempunyai uang receh atau kadang-kadang lupa sehingga tidak memberi jimpitanpun juga tidak menjadi masalah, dan kondisi seperti itu bukan suatu yang harus dipermasalahkan dan tidak perlu dibahas sedikitpun).
Ø Mengapa Jimpitan ?, dipilihnya
jimpitan sebagai sistem pengumpulan dana bagi RT-08 RW-03 Perumahan Griya
Permata Hijau dengan pertimbangan bahwa Jimpitan dipersepsikan “hanya sedikit” (recehan, uang kecil,
tidak berarti, tidak memberatkan/ringan), dimana uang recehan tersebut
keberadaannya dirumah sering tercecer, berserakan, seolah-olah tidak punya
nilai lagi, dikarenakan harga-harga barang konsumsi lebih besar dari nilai uang
recehan yang ada.
Ø Bagaimana Jimpitan dijalankan ?,
terlebih dahulu agar jimpitan menjadi sebuah sistem yang akan diimplementasikan
harus memenuhi unsur :
a. Adanya
Sarana dan Prasarana jimpitan, berupa kaleng bekas rokok untuk
media penempatan uang jimpitan disetiap rumah warga.
b. Kesepakatan
penempatan kaleng Jimpitan di setiap rumah warga, penempatan kaleng
jimpitan diharapkan aman, mudah dilihat dan mudah dijangkau.
c. Kesepakatan
nilai minimum uang jumpitan, keputusan rapat RT-08, RW-03
menetapkan bahwa uang jumpitan minimum Rp. 500,- dengan maksimum tidak dibatasi
serta bila tidak mempunyai / tidak dapat memberikan jimpitan tidak perlu
dibahas, dicatat maupun dijadikan issue, hasil yang dilaporkan cukup jumlah
keseluruhan yang didapat pada hari itu saja.
d. Kesepakatan Jam pengambilan jimpitan,
Jam pengambilan ditetapkan pada jam 05.30 WIB, diharapkan kaleng jumpitan diisi
sebelum jam pengambilan.
e. Penunjukan
petugas pengambil jimpitan, petugas pengambil jimpitan sebaiknya
digilir untuk seluruh warga, sehingga seluruh warga mengetahui bagaimana
serba-serbi jimpitan, dan secara sadar dapat menjawab sendiri terhadap
pertanyaan mengapa hasilnya kok bervariasi ? Ã
mengacu aturan butir-c.
f. Penunjukan
bendahara khusus jimpitan, ketua RT-08 RW-03 menunjuk salah satu
warganya untuk menerima hasil jimpitan, menghitung ulang dan melakukan
pengelompokan uang logam kedalam satuan Rp. 5.000,-, Rp. 10.000, dan uang receh
Kertas dalam kelompok Nilai Rp. 50.000,- dan Rp 100.000,- yang dapat ditukar
dengan uang bernilai besar oleh warga RT yang membutuhkan
g. Transparansi
: Hasil yang didapatkan setiap hari harus segera dilaporkan kepada
warga DALAM KESEMPATAN PERTAMA, melalui pesan WhatsAp Group RT-08 GUYUP Setelah selesai dihitung.
a. Tatacara
pemakaian/penggunaan dana dari hasil Jimpitan, uang hasil jimpitan
dilaporkan khusus oleh bendahara
jimpitan pada kesempatan Rapat RT-08 RW-03, uang jimpitan dapat di integrasikan
menjadi KAS RT-08 RW-03 tergantung dengan keputusan Rapat RT, Penggunaan dana
Jimpitan terlebih dahulu harus dibicarakan pada forum rapat RT, keputusan Rapat
RT menjadi acuan penggunaan dana Jimpitan. Dana jimpitan yang telah dialihkan
kedalam Kas RT, maka penggunaannya sesuai peraturan penggunaan aggaran kas RT.
b. Evaluasi
hasil dan implementasi jimpitan,
Data
Hasil Jimpitan RT-08 RW-03 Harian
|
Grafis
|
Dari data diatas dapat dilihat bahwa perolehan
harian jauh MELAMPAUI TARGET yaitu sebesar = 30 KK x Rp. 500,- = Rp. 15.000,-
Namun dengan adanya nilai yang besar dan tidak
tetap (bervariasi) tersebut, dapat menimbulkan praduga kecurangan bila sistem
tidak dibuat secara transparan dan akuntabel.
Mengapa bervariasi ?, warga tidak semua dapat
memberi/berkontribusi jumpitan secara rutin, dan kekosongan tersebut tidak
boleh di bahas ataupu dijadiken issue, Warga memberi kontribusi tidak
dibatasi maksimalnya, sehingga kodisi
tersebut yang mempengaruhi jumlah pendapatan jimpitan setiap hari.
Data jimpitan secara grafis dapat
kita lihat bahwa secara harian hasilnya bervariasi dan bila kita lihat lebih
detail lagi secara nama hari, maka hasil rata-rata jimpitan tertinggi pada hari
Jum’at dan terendah pada hari selasa.
Sedangkan bila kita lihat hasil
setiap minggu, maka hasil terbesar pada minggu ke–I dan berangsur turun sampai
terkecil pada Minggu ke-5.
Jimpitan bulan November 2018 juga
menunjukkan hasil yang bervariasi, namun bila kita tinjau dari kontribusi
rata-rata per minggu, maka hasil tertinggi di dominasi minggu ke-1, dan paling
rendah pada minggu ke-4, hal ini dapat diartikan bahwa uang recehan sangat
banyak berada di mimggu ke-1, hal ini berhubungan dengan tanggal muda (habis gajian) sehingga kemungkinan kegiatan
belanja banyak dilakukan pada minggu ke-1. Sedangkan pada minggu ke-4 merupakan
minggu terakhir dikebanyakan bulan, sehingga minggu ke-4 merupakan minggu
penghabisan (koret-koret) sehingga hasilnya pun minimum.
Hebatnya program jimpitan ini
adalah, walaupun hasil yang didapatkan minimum, namun nilainya masih jauh
diatas target (Rp. 15.000,-/Hari).
Inilah kiranya program jimpitan
harus terus berjalan setiap hari, jangan berhenti danterus berjalan secara
transparan.
Ada sebagian warga tidakmau
memberikan kontribusi secara harian, namun akan membayar secara bulanan dengan
nilai tertentu, Apakah ini diperbolehkan ?, ya kami telah menetapkan bahwa
membayar jimpitan secara bulanan atau mingguan tetap diperboehkan.
Jangan dipersulit warga untuk berkontribusi,
pengurus jimpitan harus dapat memfasilitasi hal-hal seperti itu
Hasil sistem JIMPITAN yang dapat terkumpul pada posisi 31 Desember 2018 adalah
Sebesar ................................... Rp. 4.897.000,-
Rata-rata perbulan sebesar... Rp. 1.200.000,-
|
Sistem jimpitan yang kesannya sederhana itu menyimpan solusi sebagai
sumberdaya yang sangat hebat. Paling tidak ada nilai-nilai luhur (Values)
menjiwai sistem Jimpitan. Nilai-nilai tersebut adalah :
1. Dapat diterima oleh semua kalangan,
tingkat ekonomi yang ada didalam warga RT-08 RW03 Griya Permata Hijau
Wedoroklurak Candi Sidoarjo. Peserta jimpitan 30 KK aktif seluruhnya
berkontribusi, baik yang mempunyai status ekonomi mapan maupun yang kurang
mapan, warga Rt-08 sebagai pemilik rumah maupun pengontrak (kabeh melu guyup
rukun sak lawase).
2. Jiwa
gotong-royong, semua terlibat aktif tanpa keluh kesah.
3. Jiwa
membantu sesama.
4. Jiwa
berkorban.
5. Keikhlasan
memberi.
6. Bersyukur.
Pada akhirnya Sistem Jimpitan dapat berfungsi sebagai :
1. Jimpitan
merupakan solusi penyedia sumberdaya yang efektif dan kuat karena keterlibatan
dan dukungan penuh dari seluruh warga,
2. Jimpitan
sebagai media untuk memperbanyak silaturahmi antar warga, karena petugas
pengambil jimpitan selalu mendatangi rumah warga.
3. Jimpitan
sebagai media komunikasi, karena perolehan jimpitan dilaporkan setiap pagi
setelah selesai dihitung.
4. Dari
jimpitan kami dapat melakukan kegiatan sosial didalam lingkup kecil RT, menciptakan lingkungan yang guyup, rukun, kompak, peduli, berkorban dan gotong royong dengan baik.
LOMBA AGUSTUS 2018
PERSIAPAN KARNAVAL (AKU ANAK SEHAT)
KARNAVAL RW GPH (18-08-2018)
TASYAKURAN 16 AGUSTUS 2018
SENAM BERSAMA
KOMPAK MENGIKUTI KEGIATAN LINGKUNGAN.
RAPAT RT-08
MEMBELI TANAMAN
MERAWAT TAMAN RT-08
MERAWAT TAMAN GPH
MENGELOLA SAMPAH
MERAWAT SARANA PENGELOLAAN SAMPAH
KERJA BAKTI DIPIMPIN PEK RW-03
MERAWAT LAMPU JALAN
Pengurus RT-08 RW-03 Perumahan Griya Permata Hijau, tak luput dari
kekurangan, kesalahan dalam melaksanakan amanat dari Warga RT-08 RW-03, namun
apa yang kami perbuat merupakan upaya maksimal yang dapat kami lakukan, untuk
itu kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk perbaikan kita
semua dalam menjalankan amanah ini.
Terima kasih atas keterlibatan, pengorbanan, keikhlasan, kesabaran dan
kerjasama yang sangat baik/kompak selama ini, dan waktunya yang telah
di-dedikasi-kan untuk program jimpitan ini, sehingga sistem ini dapat berjalan
dengan baik, bermanfaat bagi lingkungan dan warga kita.
Salam hormat dan jabat erat untuk warga RT-08 RW-03
Guyup rukun sak lawase
Contoh Laporan Harian Jimpitan Posisi 15 April 2020 sebagai berikut :
Salam Hormat dan Jabat Erat
Contoh Laporan Harian Jimpitan Posisi 15 April 2020 sebagai berikut :
Yth. Ibu & Bapak
Warga RT-08 RW-03.
Kami laporkan JURNAL JIMPITAN Tahun 2020 sebagai berikut
Laporan Jimpitan RT-08 RW-03
Tg_Bl_Berkah Hari ini
0104 Rp. 32.000,00
0204 Rp. 35.000,00
0304 Rp. 60.000,00
0404 Rp. 42.000,00
0504 Rp. 34.000,00
0604 Rp. 35.000,00
0704 Rp. 32.000,00
0804 Rp. 35.000,00
0904 Rp. 32.000,00
1004 Rp. 42.000,00
1104 Rp. 30.000,00
1204 Rp. 32.000,00
1304 Rp. 30.000,00
1404 Rp. 35.000,00
1504 Rp.
36.000,00
RINCIAN PENERIMAAN & PENGELUARAN :
A. Penerimaan Jimpitan sampai dengan Hari Ini : Rp. 23.871.000,00
B. Penerimaan lain-lain sampai dengan Hari Ini : Rp. 1.300.000,00
C. Total Penerimaan (A+B) : Rp.
25.171.000,00
D. Total Pengeluaran sampai dengan Hari ini : Rp. 5.608.660,00
E. Total SALDO sampai dengan Hari Ini : Rp. 19.562.340,00
Terima kasih atas kontribusi, kerelaan dan kerja-samanya. Kita MENGISI
jimpitan bukan karena banyak uang, tapi karena KOMITMEN dan TUJUAN KITA BERSAMA
MEMBANGUN LINGKUNGAN RT-08 RW-03
UNGKAPAN_HIMBAUAN_&_DO’A :
- BUDAYA BERSIH RT-08 RW-03 = JAM 5 NYAPU 5 MENIT" .. "Terima kasih atas semangat untuk
menyapu"
-YEL-YEL RT-08 RW-03
GPH = BERSARI
BERSARI = BERSIH_SEHAT_AMAN_ASRI
RT08RW03 = Guyub Rukun Sak Lawase
- Mari bersama-sama kita meningkatkan Kewaspadaan terhadap Pandemi
COVID-19, untuk menyelamatkan Keluarga Kita dan Warga Kita, dengan melakukan :
1. Taati dan Patuhi Himbauan resmi Pemerintah maupun RW dalam rangka
WASPADA COVID-19
2. Taati dan Patuhi Aturan Wajib Cuci Tangan dengan Sabun.
3. Wajib Menggunakan Masker.
4. Hindari Kerumunan Orang / Jangan Bergerombol (Social Distancing).
5. Jaga Jarak min 1,5 Meter (Physical Distancing).
6. Gunakan Cairan Sanitiser
7. Bersihkan dan semprot rumah kita masing-masing.
- Selama kondisi darurat COVID-19, di Griya Permata Hijau hanya dibuka
akses masuk melalui gerbang selatan (POS-1), mohon maklum.
- Mari sama-sama kita MENDO'AKAN keluarga besar RT-08 RW-03, kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai,
melindungi, menolong, menopang & memberi kekuatan serta otoritas untuk
meraih keberhasilan usaha kita hari ini.
Salam Hormat dan Jabat Erat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar