INFRASTRUKTUR AKSES LINGKAR
TIMUR
MENUJU GRIYA PERMATA HIJAU
“PLENGSENGAN RUSAK”
Plengsengan mempunyai fungsi sebagai pembatas
sungai, sebagai penopang tanah yang berada di kanan-kiri, disepanjang sungai.
Tanah di kanan kiri sungai yang berada diantara Masjid dan Gapura Masuk Griya
Permata Hijau adalah jalan inspeksi sungai yang dimanfaatkan sebagai jalan
akses masuk ke Perumahan Griya Permata Hijau melalui Jalan Lingkar Timur.
Kondisi plengsengan sungai yang berfungsi sebagai
penyangga tanah jalan, saat ini sungguh sangat
memprihatinkan, apabila tidak dilakukan pembenahan segera, maka kondisi
jalan akan turun, dikarenakan tanah penopang dibawahnya telah hanyut bergeser
oleh air dari genangan di atas paving bila terjadi hujan. Hal ini dapat
membahayakan bagi kendaraan yang syarat dengan muatan, seperti Truk dan atau
Tangki yang sering melintas melalui jalan tersebut.
Inilah fakta lapangan yang dapat kami
dokumentasikan pada hari Rabu 15 Januari 2020, adlah sebagai berikut :
Plengsengan telah rapuh dan berlubang-lubang, sehingga tanah akan tergerus bersama aliran air yang melewati rongga/lubang plengsengan. Berbahaya bila tanah tergerus maka Tiang telepon yang sekarang sudah miring bisa ambruk.
Plengsengan telah rapuh dan berlubang-lubang, sehingga tanah akan tergerus bersama aliran air yang melewati rongga/lubang plengsengan. Berbahaya bila tanah tergerus maka bila ada truck dengan beban berat bisa terbalik.
gambar truck terbalik diatas adalah kejadian di blok X, dikarenakan oleh kondisi Plengsengan yang sudah tidak mampu menyangga karena Rusak / Kropos sehingga jalan di samping kiiri kanan sungai menjadi ambles.
Apa tanggapan warga Griya
Permata Hijau ?
1.
Tanggapan Pak RW-03 Griya
Permata Hijau.
2.
Tanggapan Warga Griya
Permata Hijau :
Dari hasil komunikasi diatas, terlihat jelas bahwa
warga Griya Permata Hijau yang tidak menjadi pengurus RT maupun RW, sangat
enggan untuk berkomentar tentang apa harapan terhadap jalan akses tersebut yang
hampir setiap hari dilalui dan nikmatinya.
Komentar justru muncul dari para pengurus RT/RW
walau tidak secara serius menyatakan harapan maupun apa solusi yang ditawarkan.
Namun kondisi seperti diatas mesti dijadikan bahan
yang sosialisasi dalam rapat-rapat RT yang langsung berkomunikasi secara
bertatap muka dengan warga, beri kesempatan warga untuk menyatakan pendapatnya
dalam rangka memberikan solusi yang terbaik.
Ayo mulai kita evaluasi kondisi infrastruktur yang
berada di Griya Permata Hijau ini, siapapun warga Griya Permata Hijau mempunyai
kewajiban yang sama untuk memberi masukan terhadap objek yang perlu
ditingkatkan dan atau diperbaiki, kalau perlu Foto SELFI bersama objek yang
dimaksudkan.
Kata bijak mengatakan :
Ø
Jer
basuki mawa bea (menjadikan sesuatu lebih baik itu membutuhkan biaya)
Ø
Rukun
agawe santosa, crah agawe bubrah (Kerukunan menjadikan kita kuat,
pertentangan menjadikan kita bercerai-berai)
Ø
Bersama
kita bisa (Dengan bersama-sama bergotong-royong kita pasti bisa)
Ø
Ing
ngarso sung tulada, ing madyo mbangun karso, tutwuri handayani
·
Ing ngarso sung tulada bermakna, didepan /
menjadi pemimpin harus sebagai teladan,
·
Ing madya mbangun karsa bermakna, ditengah /
menjadi pemimpin teknis harus menjelaskan program kerja secara nyata dan terukur (Jelas caranya, jelas tahapannya,
jelas waktunya dan jelas hasilnya,
·
Tutwuri handayani bermakna, dibelakang / menjadi
pekerja melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan yag telah ditetapkan,
mengerjakan sesuai prosedur kerja (Standard Operating Prosedur), secara
bersungguh-sungguh, bersemangat dan tepat waktu. Sehingga bekerja secara
cepat-tepat-akurat dalam sekali proses kerja. Proses kerja sekali jadi itulah
yang disebut dengan proses kerja yang berdaya (handayani).
Ø
Semangat
yang tinggi akan mencari jalannya sendiri untuk suskses.
Ø
Hati yang
gembira adalah obat.
Ø
Pengalaman
adalah guru yang baik.
Ø
Sebagai
sahabat wajib memberi masukan dan peringatan.
Mari
kita wujudkan Griya Permata Hijau Bersih-Sehat-Aman-Asri (GPH-BERSARI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar