The
New Normal Buka Peluang Indonesia dalam Rantai Pasok Global
Indonesia
perlu mempersiapkan diri untuk menarik investasi dengan membuat suatu
kebijakan, agar bisa mengambil manfaat dari kondisi baru tersebut.
Newswire - Bisnis.com
18 Mei 2020 |
01:45 WIB
Ilustrasi - Sepanjang kuartal pertama 2020, produksi kendaraan di
pabrik Hino di Karawang, Jawa Barat, turun 19% menjadi hanya 8.387 unit. Adapun
penjualan ritel anjlok 43% menjadi hanya 4.637 unit - HINO
Ilustrasi - Sepanjang kuartal pertama 2020, produksi kendaraan di
pabrik Hino di Karawang, Jawa Barat, turun 19% menjadi hanya 8.387 unit. Adapun
penjualan ritel anjlok 43% menjadi hanya 4.637 unit - HINO
Bisnis.com, JAKARTA - Kecenderungan kondisi normal yang baru atau the
new normal di dunia dalam masa pemulihan pandemi virus corona (Covid-19)
dinilai membuka peluang bagi Indonesia, khususnya pada sektor ekonomi.
Hal itu diungkapkan Duta Besar RI untuk Austria dan Slovenia Darmansjah
Djumala dalam sebuah diskusi virtual yang digelar oleh Impact Hub Jakarta,
Minggu (17/5/2020).
Djumala, dengan latar belakang akademik sebagai doktor hubungan
internasional, mengatakan bahwa dalam kondisi normal sebelum pandemi, rantai
pasok global sebagian besar dikuasai oleh China.
"Sekarang the new normal, banyak negara Eropa misalnya Jerman,
kemudian Amerika dan Jepang, yang sudah berpikir ulang mengenai sumber rantai
pasok global. Perusahaan-perusahaan dunia akan merelokasi investasi dari China
ke negara ramah investor," kata Djumala
Menurutnya, the new normal bagi Indonesia adalah bagaimana negara
mempersiapkan diri di dalam negeri untuk menarik investasi dengan membuat suatu
kebijakan, agar bisa mengambil manfaat dari kondisi baru tersebut.
Di samping itu, the new normal juga terjadi dalam kehidupan sosial
masyarakat dunia, yakni penggunaan platform daring untuk sejumlah kegiatan,
seperti pertemuan dan diskusi.
Baca Juga : Siapkan Protokol The New Normal, AP II Ikuti Arahan Menteri
BUMN
"Dalam observasi saya, masyarakat dunia--bahkan PBB--berpikir
bahwa ternyata ini merupakan cara yang efektif, cepat, dan murah. Mungkin ini
dianggap sebagai the new normal untuk kehidupan profesional," ucap
Djumala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar